dalam jebakan ruang dan waktu...
aku membisu diselimuti kegelapan yang menghitam dan seakan mencekam disela sela mimpi panjang yang sunyi dan mencekam...
rintihan angin baringkan diri lemah dan tidak berdaya ini ...
dalam dekapan impian yang jauh dan seakan timbul tenggelam memainkan bayanganku akan kehidupan yang lalu...
pada pembaringan sepi yang rapuh ini, tubuhku menggigil oleh suram dan lembab-nya cahaya menembus kisi-kisi hati namun tak mampu menghangatkan dinginnya nafasku...
Desember yang menyiksa batin tak berdaya ini, mengingatkan kenangan akan masa lalu...
pada saat kau disisiku...
dalam diam ku membisu dan menangis pilu,
dalam nyenyak tidurku, desember yang dingin temani diriku...
hujan yang kesepian iringi kenangannku bersamamu...
dan ku tahu...
pada saat-saat tertentu kau selalu mengunjungiku dan tebarkan harum mawar pada pembaringanku
Desember kelabu temaniku...
dalam nyenyak tidur dan syair sendu milikmu...
malaikat yang sunyi selimuti diriku
dalam hangatnya mimpi dan angan-anganku tentang kenangan bersamamu...
*dedicated for beloved my best friend
Aries Fadilah (15 Maret 81-22 Desember-01)
seribu maaf kuucap, karena aku tak ada untuk mengantar kepergianmu...
tentang dirimu yang selalu terbalut kesedihan, berhentilah meratap dan tataplah cahaya adikku yang tersedu selalu, hidup tak seluas lapangan bola belaka.
BalasHapus